Dan Beliau berkata (Syeikh Ahmad Tijany) sesungguhnya kedudukan kami disisi Allah pada hari kiamat tidak ada dari para wali yang memperolehnya dan sesungguhnya para wali dari masa sahabat sampai di tiupnya sang sakala tidak ada yang sampai pada kedudukan kami dan tidak pula mendekatinya.
Beliau pun berkata (Syeikh Ahmad Tijani):” Jiwa Rosulullah SAW dan Jiwaku seperti ini”, sambil mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah. “Jiwanya memberikan Bantuan pada para Rosul dan Nabi (semoga Allah melimpahkan keselamatan atas mereka semua) sedangkan jiwaku member bantuan pada para Quthb, Wali, Sholih, dari zaman azal sampai haris elamanya, setiap Syeikh Thoriqoh mengambil dariku pada zaman Ghoib, dan sesungguhnya para wali masuk dalam golongan kami dan mengambil wirid kami serta berpegangan denganThoriqoh kami dari permulaan wujud hingga hari kiamat.
Pada bulan Muharram tahun 1214 H. Syekh Ahmad al-Tijani mencapai maqam al-Quthbaniyyat al-‘Udhma. Dan pada tanggal 18 Safar pada tahun yang sama Syekh Ahmad al-Tijani mendapat karunia dari Allah swt., memperoleh maqam tertinggi kewalian ummat Nabi Muhammad yakni maqam al-Khatm wal-Katm atau al-Qutb al-Maktum dan Khatm al-Muhammadiyy al-Ma’lum.
Dikisahkan sebuah peristiwa ketika Syaikh Ahmad Tijani dikunjungi oleh 300 raja-raja Jin Islam dan 60 raja-raja waliyullah.
Dari 300 raja-raja jin tersebut mengutarakan keinginan mereka untuk diangkat menjadi murid dari Sayyidi Syaikh. Maka semua raja jin tersebut memohon agar diizinkan mengkhodam/ menghamba kepada beliau. Dan beliau pun mengizinkan dengan syarat bahwa para raja jin tsb juga harus mengkhidmat/ mengkhodam kepada syaikh/ guru yang ditunjuk oleh beliau ra beserta para murid-muridnya.
Demikian pula dengan 60 Sulthonul Auliyaillah, yang dipimpin oleh Sesepuh Wali Quthub: Syekh Abu Hasan Syadzili, Syekh Ibnu Arabi dan Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani, memohon kepada Sayyidi Syaikh Ahmad Tijani agar diizinkan untuk berguru (diangkat sebagai murid) kepada beliau Syaikh Ahmad Tijani RA.
Dan Sayyidi Syaikh pun berkata bahwa bagaimana sekalian berguru kepadaku sementara derajat kalian adalah raja wali Allah?.
Mereka menjawab bahwa kami hanya mengayomi dan mendidik orang-orang yang masih hidup.
Sidi Syekh berkata: kalian aku angkat sebagai murid dengan syarat kalian mengkhidmat/ mengkhodam kepada syaikh/ guru (yang ditunjuk oleh beliau RA) berserta para murid-murid tijani.
Syarat menjadi murid dari tarekat Tijaniyah adalah
Harus taat kepada Allah & Rasul-Nya
Harus taat kepada Guru
Harus taat kepada kedua orang tua
Harus taat kepada Ulil Amri (pemerintahan yang benar dan sah)